rotarybintaro.co.id

rotarybintaro.co.id

Nyetir di Pasar Rebo Jangan Khawatir, Baca Dulu Tips Menyetir di Jalanan yang Padat

Hai #SahabatRotary

Saat kita duduk di belakang kemudi kendaraan, entah itu mobil, motor ataupun bus, ketelitian mata merupakan hal yang sangat krusial buat kita agar terhindar dari bahaya kecelakaan. Tidak hanya keahlian kita dalam memperhitungkan jarak yang dibutuhkan seorang pengendara, kepekaan pandangan mata menjadi poin yang penting ketika berkendara.

 

Jalanan Macet Jangan Khawatir, Baca Dulu Tips Menyetir di Jalanan yang Padat karya takahiro-taguchi

Lewat situs online resmi PT Toyota Astra Motor disebutkan ada beberapa cara untuk kita dalam melatih penglihatan saat di jalan raya. Nah, apa saja caranya? Let’s check it out :

  • Arahkanlah pandangan kita jauh ke depan secara menyeluruh ketika kendaraannya mulai melaju. Hal ini bertujuan agar kita sadar dengan setiap perubahan yang terjadi di badan jalan.
  • Saat sedang beriringan dengan kendaraan lain, arahkan pandangan mata secara meluas ke kiri dan ke kanan. Usahakan untuk menghilangkan rintangan yang bisa mengganggu pandangan, contohnya benda-benda yang berada di atas dashboard.
  • Kalau kita berada di persimpangan jalan, arah pandangan harus berpindah. Perhatikan juga pergerakan para pengguna jalan lain yang ada di sekeliling kita.
  • Ketika kendaraan bergerak mundur dan akan belok, pandangan kita harus mengamati sekitar lokasi yang dituju, dan hal ini juga berlaku ketika akan memarkir kendaraan.
  • Saat berada di tengah kawasan yang ramai,  agar kita tidak mencelakakan pejalan kaki, maka perhatikan titik-titik keramaian yang ada. Pastikan jarak aman antara kendaraan dengan titik tersebut maupun dengan kendaraan lain.
  • Yang namanya jam terbang alias pengalaman tidak bohong. Semakin sering kita menyetir di berbagai situasi jalan berbeda, maka adaptasi yang dilakukan juga akan dengan sendirinya menambah pengalaman. Dan salah satu hal terpenting lain untuk mendukung kecermatan mata kita saat berkendara adalah reflek yang baik dan tidak panik. Entah apapun yang terjadi, kita harus tetap tenang ketika akan mengambil keputusan, sehingga kita bisa tahu keputusan apa yang harus diambil. Sebagai contoh, jika ada masalah dengan AC mobil yang tiba-tiba mati, bisa langsung searching secara spesifik bengkel AC mobil Pasar Rebo atau area tertentu, kalau mobil mogok, tinggal mencari bengkel terdekat, dan sebagainya.

Kalau berbicara soal kawasan ramai, pasti yang terlintas dalam pikiran kita pasti langsung muncul kata pasar. Ya, entah itu di daerah pinggiran kota maupun tengah kota, pasar merupakan area yang sangat padat dengan banyaknya penjual yang menjajakan dagangannya,  pejalan kaki maupun pengendara lainnya yang berlalu lalang.

Kalau sudah macet-macetan di pasar, paling bahagia ketika AC mobil kita dalam kondisi prima dan bisa memberikan kesejukan. Nah, kalau kondisi AC mobil kita kurang OK, segera deh cek ke bengkel ac mobil pasar rebo, kalau memang kita sedang berada di area dekat sana.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu Ini Cara Pegang Setir yang Benar dan Aman

Nah, #SahabatRotary tahukah bahwa di Jakarta ternyata ada nama pasar yang didasarkan pada hari dalam sepekan? Mungkin saat ini yang sering kita temui adalah Pasar Senen yang cukup dikenal sebagai area yang beberapa kali dilanda musibah kebakaran, Pasar Rebo (Pasar Rabu) yang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya, atau Pasar Minggu yang terkenal dengan lagu “pepaya, mangga, pisang, jambu”.

Di abad 19 atau sekitar tahun 1801, seperti yang diinfokan lewat situs merdeka.com (18/1) badan VOC memberikan sebuah kebijakan dalam perizinan untuk membangun pasar kepada para tuan tanah dengan memberikan peraturan pasar yang dibedakan menurut harinya. Sehingga pada akhirnya dibangunlah pasar yang dibuka berdasarkan hari yang telah ditentukan.

Perbedaan pengoperasian pasar ini dilakukan bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan dengan alasan keamanan serta faktor untuk mempermudah orang dalam berkunjung dan lebih mengenal suatu pasar.

Akan tetapi sayangnya, pemberlakuan kebijakan tersebut tidak berlangsung lama. Karena sejak VOC bangkrut akibat banyaknya pejabat yang korupsi, dan diambil alih oleh Kerajaan Hindia-Belanda, peraturan hari kerja pasar tersebut tidak diberlakukan. Tapi sekalipun hal tersebut terjadi, sebagian besar pasar tetap buka setiap hari, dan tetap menyandang nama hari sebagai nama pasar.

Lalu pertanyaannya, di manakah sekarang Pasar Selasa, Kamis, Jumat dan Sabtu? Apakah masih beroperasi ataukah sudah hilang? Nah, langsung saja kita bahas satu persatu nama-nama pasar berdasarkan hari tersebut.

  1. Vincke Passer 
    Di Vincke Passer lah pertama kali diterapkannya sistem jual beli dengan menggunakan uang sebagai alat jual beli yang sah. Menurut sejarahnya, Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta dan didirikan oleh Justinus Vincke di bagian selatan Castle Batavia pada tahun 1730. Kemudian pada abad ke-19 atau di tahun 1801 pemerintah VOC memberikan kebijakan terkait perizinan membangun pasar kepada tuan tanah. Tapi, dengan peraturan pasar yang pendiriannya dibedakan menurut harinya. Vincke Passer beroperasi setiap hari Senin, sehingga orang pribumi sering menyebut Vincke Passer sebagai Pasar Senen dan sampai saat ini nama tersebut masih melekat hingga diabadikan menjadi sebuah nama daerah. Pasar Senen saat ini beroperasi dengan menjual berbagai atribut-atribut TNI, Polri, PNS dan lain sebagainya.
  2. Pasar Selasa
    Saat ini mungkin kalau kita mencari Pasar Selasa pasti tidak akan mengetahui di mana keberadaannya. Hal ini karena Pasar Selasa telah berubah nama menjadi Pasar Koja.
    Berdasarkan info dari merdeka.com (18/1) Sejarawan Jakarta, bernama Yahya Andi Saputra mengatakan bahwa, Pasar Selasa memang sudah berganti namanya menjadi Pasar Koja. Perubahan ini terjadi dikarenakan Hari Selasa dianggap kurang baik bagi sebagian masyarakat untuk melakukan aktivitas jual beli ataupun berniaga.
  3. Pasar Rabu (Pasar Rebo) 
    Sekarang ini telah menjadi nama sebuah kecamatan di kawasan Jakarta Timur. Tapi keberadaan Pasar Rabu yang sebenarnya itu masih bisa kita temui dengan perubahan nama baru yaitu Pasar Induk Kramat Jati.
    Sebenarnya sih bukan berubah nama, tapi dipindahkan oleh Gubernur Ali Sadikin di tahun 1971 karena beliau menganggap bahwa tempat yang dulunya Pasar Rebo ini kurang cocok untuk aktifitas berjual-beli. Dan saat ini Pasar tersebut terkenal dengan barang dagangan yang dijual yaitu sayur-sayuran. Nah, buat para suami yang menemani istrinya belanja, daripada bosan menunggu, coba saja melipir untuk memanjakan mobilnya dengan melakukan service di bengkel ac mobil pasar rebo.
  4. Pasar Kamis
    Terdapat dua versi cerita tentang keberadaan Pasar Kamis ini.
    Yang pertama ada yang menganggap kalau Pasar Jatinegara atau Mester ini merupakan Pasar Kamis dikarenakan di masa lalunya buka setiap hari Kamis.
    Versi yang kedua, daerah Pasar Kemis letaknya berada di daerah Tangerang yang dekat dengan Bandara Soekarno Hatta daerah Cengkareng, dimana sekarang menjadi nama kecamatan yang merupakan daerah kawasan industri.
  5. Pasar Jumat
    Pasar Jumat saat ini lebih dikenal dengan nama Pasar Lebak Bulus. Sekarang ini Pasar Lebak Bulus terkena imbas dari proyek MRT yang membuat sehingga hampir seluruh pasar sudah tergusur dan kios-kios sudah tutup. Selain itu ada juga pasar lainnya yang buka pada hari Jumat, yaitu Pasar Klender dan Pasar Cimanggis.
  6. Pasar Sabtu
    Sama seperti Pasar Selasa yang agak kontroversi namanya, Pasar Sabtu juga pada jaman dulu banyak yang menyebutkan, bahwa memang tidak digunakan sebagai nama pasar di wilayah Batavia. Hal ini dikarenakan kepercayaan di masyarakat tempo dulu, yang mengatakan bahwa hari Selasa dan Sabtu adalah hari naas atau sial, sehingga orang dilarang untuk bepergian di kedua hari tersebut. Tapi, kenyataannya cerita ini tidak benar.
    Pasar Sabtu kini telah mengganti nama menjadi Pasar Tanah Abang, dan merupakan pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara saat ini. Pasar Tanah Abang ini dibangun oleh Yustinus Vinck pada 30 Agustus 1735 yang sejak dulu memang khusus berjualan tekstil yang juga bertahan sampai sekarang, lho. Saat ini kawasan Pasar Tanah abang sudah ditata kembali sehingga menjadikan kawasan tersebut menjadi lebih rapi.
  7. Pasar Minggu atau Tanjung Oost Passer
    Apakah masih ingat dengan lagu: “Pepaya, Mangga, Pisang, Jambu, dibawa dari Pasar Minggu, disana ada banyak penjualnya, dikota ada banyak pembelinya”? Nah, kawasan Pasar Minggu tersebut hingga saat ini masih konsisten dengan banyaknya pedagang buah yang berjualan hingga malam hari. Tidak hanya buah-buahan saja, tapi juga sayuran segar juga bisa kita dapati di Pasar Minggu ini.

Pada zaman Hindia-Belanda di akhir abad ke-19, mulai banyak bermunculan pasar-pasar baru yang lebih modern, seperti Passer Baroe, Passer Glodok, Toko Merah. Dan pasar-pasar yang muncul di era abad ke-19 akhir hingga awal abad ke-20 itulah yang menjadi inspirasi lahirnya supermarket dan juga mal.

Nah, #SahabatRotary sudah tahu asal usul penamaan pasar-pasar di Jakarta yang didasarkan pada nama hari selama sepekan. Jadi ketika kita sedang berbelanja atau sekadar berjalan-jalan ke kawasan sekitar pasar-pasar tersebut, kita tidak hanya berkunjung tapi juga sudah tahu sejarahnya.

 

logo Rotary Bintaro VECTORE 2
Perbaikan & Perawatan Mobil

Reservasikan mobil Anda sekarang juga,

Dengan isi form dibawah ini!

Loading...