rotarybintaro.co.id

rotarybintaro.co.id

Cooling Machine Depok : Industri Otomotif Terdampak Corona

Hai #SahabatRotary

Tulisan kali ini kita bahas untuk #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok ya. Apa itu Cooling Machine? Silahkan klik disini ya. Kenapa Depok? Karena Rotary Bintaro akan membuka cabang disana.

Baiklah, kita kembali ke laptop.

Sudah sekitar beberapa minggu belakangan, penduduk dunia dibuat panik oleh kemunculan virus baru, yakni virus Korona. Penyebarannya yang sangat cepat diperbincangkan di berbagai media; mulai dari radio, televisi, sosial media.

Seperti yang sudah diperkirakan, banyak juga muncul kabar burung atau hoax yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

Sebelum jadi terlalu panik, sebaiknya #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok mencari tahu terlebih dahulu apa itu virus Korona dan bagaimana cara menghindar dari infeksi virus tersebut.

Asal mula Virus Korona

Virus yang kerap dibicarakan dan trending di berbagai media ini dapat menginfeksi mamalia seperti kelelawar, manusia hingga burung. Infeksi virus Korona dapat menimbulkan gejala penyakit yang bervariasi.

Mulai dari hampir tidak timbul gejala apa pun hingga gejala yang fatal dan cepat; seperti Bronkitis, Ensefalitis, Gastroenteritis, dan Hepatitis.

Penyebaran virus Korona

Diketahui asal mula penyebaran virus ini adalah dari daerah Wuhan, provinsi Hubei, Cina, sebelum akhirnya menyebar ke banyak negara lain. Dikutip dari cnbcindonesia.com, virus Korona per 3 Februari 2020 telah menyebar di 25 negara yaitu; Amerika Serikat, Australia, Cina, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Prancis, Rusia, Singapura, Spanyol, Sei Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Uni Emirat Arab.

Mengapa penyebarannya bisa sangat cepat?

Seperti yang #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok ketahui, industri perdagangan berkembang sangat pesat di negara tersebut. Banyak barang yang diimpor dan diekspor dari dan ke luar negara Cina.

Tentu saja, para pelaku bisnis atau tenaga kerja juga banyak yang berkunjung ke negara tersebut, begitu pula sebaliknya. Banyak pebinisnis dari Cina yang berkunjung ke negara lain. Ditambah lagi dengan turis atau pelajar.

Karena mobilitas yang masuk dan keluar dari Cina sagat besar ke berbagai negara di penjuru dunia, maka terjadilah penyebaran virus ini.

Korban virus Korona

Tercatat bahwa korban meninggal akibat terinfeksi virus Korona di Tiongkok pada Senin (3/2) bertambah menjadi 361 orang. Sementara itu, jumlah korban yang positif terinfeksi virus Korona di Negeri Panda tersebut mencapai 17,205 orang.

Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (China’s National Health Commission) hari ini, Senin (3/2), ada tambahan korban meninggal sebanyak 57 orang, dan 2.829 kasus baru infeksi virus Korona.

Komisi kesehatan Pemerintah Provinsi Hubei melaporkan ada 2.103 kasus positif virus Korona baru dan 56 korban meninggal. Sehingga total korban meninggal di provinsi yang menjadi lokasi awal beredarnya virus menjadi 350 orang dan 11,177 orang lainnya terinfeksi.

Karena penyebarannya yang dirasa semakin tak terkendali, maka ahirnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyebaran virus Korona sebagai darurat global.

Meski demikian, Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan ada lebih banyak orang yang sembuh dari wabah virus Korona, dibandingkan jumlah orang yang tewas. Menurut lembaga tersebut, sebabyak 475 orang telah dipulangkan dari rumah sakit setelah pemulihan.

Mungkin klaim dari Komisi Kesehatan Nasional Cina tersebut bisa sedikit melegakan, namun bagaimanapun juga #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok harus tetap waspada.

Pencegahan Infeksi Virus Korona

Kita memang tidak perlu panik berlebihan dalam menanggapi penyebaran virus Korona yang masih trending sejak awal penyebarannya di bulan Januari lalu. Tetapi langkah pencegahan tentu amat sangat penting untuk kita ketahui dan kemudian diterapkan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok lakukan:

• Sering membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air berbasis alkohol.

• Saat batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu, jangan lupa untuk segera membuang tisu dan cuci tangan setelahnya.

• Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.

• Jika #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis dan bagikan riwayat perjalanan sebelumnya dengan penyedia layanan kesehatan.

• Bila harus mengunjungi tempat-tempat seperti pasar atau peternakan, maka sebisa mungkin hindari kontak langsung tanpa perlindungan dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.

• Tidak mengkonsumsi produk hewani mentah atau setengah matang. Olah daging mentah, susu, atau organ hewani sesuai dengan ketentuan yang.

• Selalu kenakan masker N-95 ketika bepergian, terutama ketika mengunjungi daerah yang diduga terjangkit virus ini. Biasakan melepas masker dengan cara menarik bagian sampingnya terlebih dahulu kearah depan. Hindari kontak langsung dengan tangan. Ingat, tangan yang belum dicuci bisa mengandung banyak kuman.

Tindak pencegahan di atas tidaklah sulit untuk dilakukan. Apabila dibiasakan, maka akan baik pula untuk menjaga kesehatan dimasa nanti, bukan hanya sekarang di saat dunia dihebohkan dengan virus Korona.

Industri Otomotif Pun Terdampak Corona

Industri Otomotif Indonesia Terdampak Korona

Lalu, apa hubungannya virus Korona dengan dunia otomotif?

Tentu saja erat kaitannya. Cina adalah negara industri yang berkembang sangat pesat. Banyak negara akan terdampak secara ekonomi karena fenomena virus yang datangnya juga dari Cina ini, termasuk Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kondisi ekonomi global pada triwulan pertama di tahun 2020 akan sangat sulit jika fenomena virus ini berkepanjangan.

Selanjutnya beliau juga menilai kinerja ekonomi global akan terdampak oleh penyebaran virus tersebut di Cina. Hal ini karena perekonomian Negeri Tirai Bambu bakal terganggu, terutama dari sisi ekspor, impor, dan konsumsi domestik.

Konsumsi mereka turun cukup panjang untuk penanganan dari Korona dan masing-masingnya kota-kota dan provinsi di sana dan mereka akan menyiapkan policy untuk meng-counter pelemahan itu.

Masih menurut MenKeu, Indonesia khususnya akan terdampak tak hanya di bidang pariwisata, namun juga harga komoditas dan ekspor.

Apabila kondisi seperti ini terus berlanjut hingga dua atau tiga bulan ke depan, dampak ekonomi akan dirasakan tidak hanya di Asia, tetapi secara global.

Dibidang otomotif khususnya mobil, Cina tidak hanya memasok mobil utuh, namun juga menjual komponen-komponen kendaraan. Meskipun saat ini peningkatan penyebaran virus Korona atau Coronavirus dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap industri otomotif dalam negeri, namun apabila berkepanjangan tentu dikhawatirkan akan sangat berpengaruh.

Bob Azam selaku Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menilai bahwa fenomena merebaknya virus Korona ini tidak akan berdampak begitu cepat pada industri otomotif dalam negeri. Apabila persoalan virus Korona terus berlanjut maka kondisi itu tentu akan mengganggu industri otomotif secara global. Tetapi, jika melihat pengaruhnya sampai saat ini belum begitu signifikan.

Industri otomotif lokal maupun global akan berdampak jika fenomena penyebaran virus ini serupa dengan bencana Tsunami yang melanda Jepang pada 2011 silam.

Pada saat itu produksi mobil Toyota di Indonesia mengalami penurunan sebesar 20 – 25 persen. Penurunan produksi terjadi akibat sejumlah pabrik pembuat komponen mobil tidak beroperasi, antara lain produsen komponen elektronik dan listrik.

Tentu saja hal ini dapat dipahami karena pada saat itu Tsunami Jepang sangat besar yang menyebabkan tidak beroperasinya banyak perusahaan dan pabrik. Ekspor dan impor pun sangat sulit dijalankan sebagaimana mestinya.

Sementara itu, hingga saat ini virus Korona telah memakan lebih dari 300 korban meninggal dalam beberapa minggu terakhir. Lebih dari 11.000 orang terinfeksi. Kondisi ini diperkirakan akan menghambat pertumbuhan sektor manufaktur Cina yang selama dua bulan sebelumnya mengalami kenaikan.

Virus mematikan yang berawal dari Wuhan, Cina, itu juga dikhawatirkan memberi dampak negatif pada industri otomotif global dikarenakan sejumlah fasilitas produksi dari pabrikan internasional berada di Cina.

Seperti yang diinformasikan diberbagai media, virus Korona tidak akan hidup dengen menempel di benda mati dan juga tidak tahan panas. Jadi kenapa ekspor barang dari Cina khususnya yang berhubungan dengan otomotif terhambat?

Sumber daya manusia di Cina saat ini disibukkan dengan penanganan virus Korona. Adanya isolasi atau karantina diberbagai wilayah menghambat banyak hal. Dimulai dari proses produksi di pabrik hingga ke ekspedisi, baik ke dalam maupun luar negeri.

Ekspor TMMIN saat ini masih berjalan normal. Walaupun begitu, pihaknya akan menyiapkan langkah antisipasi bila persoalan tersebut lebih lama agar ekspor tidak menurun.

Foging Machine : Solusi Sederhana Untuk Mencegah Corona

Saat ini didunia otomotif khususnya AC mobil. Ada 2 alat canggih sekarang bisa menjadi cara mencegah corona pada mobil #SahabatRotary, yaitu :

1. Cooling machine, berfungsi bersihkan evaporator tanpa bongkar dashboard, setiap 20rb km
2. Foging Machine, bunuh bakteri dari dalam kabin yang bisa dilakukan service rutin 1x / bulan.

Industri Otomotif Global Ikut Terdampak

Lalu bagaimana fenomena virus ini bisa berdampak bagi industri otomotif global?

Tentu saja hal tersebut saat ini masih menjadi kekhawatiran. Namun apabila fenomena ini berlarut-larut maka tentunya akan sagat berpengaruh pada industri otomotif secara global.

Mengapa? Pasalnya, beberapa produsen otomotif global memiliki pabrik di Cina, negara asal virus Korona. Bahkan salah satu produsen otomotif terbesar asal Jepang, Honda Motor, tercatat memiliki tiga pabrik di kota Wuhan.

Hingga saat ini, seperti yang kita ketahui, kota Wuhan masih ditutup. Honda Motor, seperti halnya negara lain yang memiliki warga negara bertempat tinggal di Wuhan, berencana mengevakuasi pekerjanya yang berada di kota tersebut.

Tidak hanya produsen yang memiliki pabrik di Wuhan yang diperkirakan akan terkena dampak, sejumlah perusahaan otomotif yang beroperasi di Shanghai, diantaranya Tesla Inc., General Motors  dan Volkswagen juga termasuk di dalamnya.

Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura, mengingatkan bahwa kinerja perusahaan dan produksi pabrik akan terkena dampak akibat wabah yang telah mengguncang pasar global tersebut. Terlebih lagi, Cina adalah negara tujuan ekspor terbesar kedua Jepang.

Jika situasinya membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda, kami khawatir hal itu dapat merusak ekspor, output, dan keuntungan perusahaan Jepang melalui dampak pada konsumsi dan produksi Cina.

Perpanjangan libur hari raya

Sebelumnya, pemerintah Cina telah mengumumkan liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang hingga 2 Februari 2020, dengan alasan untuk membatasi penyebaran virus baru yang sedag mewabah. Bahkan sejumlah perusahaan global yang beroperasi di Shanghai telah memberi kelonggaran bagi para pegawainya agar bekerja dari rumah hingga tanggal 7 Februari 2020.

Pemerintah Shanghai juga telah mengumumkan agar semua perusahaan tidak diizinkan untuk mulai bekerja sampai 9 Februari 2020. Begitu juga halnya di kota Suzhou yang dekat dari Shanghai.

Cooling Machine Depok

Negara Sekitar yang Terdampak

Suzhou juga sekaligus merupakan wilayah industri besar untuk perusahaan farmasi dan perusahaan teknologi. Keputusan pemerintah setempat ini tentunya sangat berdampak bagi banyak industri, khususnya di industri otomotif. Ada tiga perusahaan global yang berada di Shanghai, yaitu General Motors, Volkswagen dan Tesla Inc.

Bagaimana dengan Korea Selatan yang juga tetangga dekat Cina? Tentu saja tak jauh berbeda dengan Jepang. Korea memiliki beberapa produsen mobil global dan juga perusahaan semi konduktor yang memiliki pabrik atau membuka cabang disana.

Lima produsen mobil asal Korea, seperti Hyundai, Kia Motors Corp, GM Korea Co, Renault Samsung Motors Corp, dan SsangYong Motor Co, serta dua perusahaan semi-konduktor terkemuka, yakni Samsung Electronics Co dan SK hynix Inc mulai terdampak virus itu.

Pihak dari masing-masing perusahaan tersebut menyatakan bahwa produksi dan ekspor impor barang akan terganggu jika situasi memburuk.

Leoni AG, pembuat perangkat pada mobil dari Leoni Wiring Systems Korea, Inc., baru-baru ini melakukan penundaan pembuatan kabel di pabrik Cina hingga 9 Februari.

Seperti yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat bahwa aktifitas bekerja tidak akan dimulai hingga 9 Februari 2020. Keputusan itu tentunya akan mempengaruhi produksi kendaraan GM Korea, Renault Samsung, dan SsangYong.

Alternatif Sebagai Solusi Sementara

Sama halnya dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, ketiga pembuat mobil Korea Selatan saat ini sedang memeriksa persediaan mereka dan mencari pemasok lain.

Dalam kasus ini produsen Korea Selatan, SsangYong Motor telah menjadi produsen mobil pertama yang menjadi korban penyebaran virus Korona. Jumat 31 Januari 2020, SsangYong Motor mengatakan akan menghentikan operasi pabrik perakitan mobil satu-satunya di Pyeongtaek, 70 kilometer dari selatan Seoul, dari 4-12 Februari karena kekurangan suku cadang kabel.

Sementara itu GM Korea dan Renault Samsung mengatakan, mereka sedang memantau situasi saat ini dengan cermat untuk meminimalkan dampak pada produksi di masa depan. Mereka tidak melihat dampak langsung pada produksinya. Karena mereka dapat menerima kabel dari mitra aliansi kami, yakni Nissan Motor dan Mitsubishi. Tetapi jika virus terus menyebar, akan ada kekurangan suku cadang.

Hyundai dan Kia yang tidak menerima komponen kabel dari pabrik Leoni di Cina, juga mengharapkan tidak akan ada kekurangan kabel dan bagian lain dari pemasok Korea Selatan yang memiliki pabrik di Cina.

Ini adalah masalah pembuat mobil global yang memiliki fasilitas produksi di Cina. Kami akan mencari langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan pasokan dari Cina.

Untuk meminimalisir suku cadang yang tersedia, Hyundai telah membatalkan pekerjaan lembur yang dijadwalkan pada akhir pekan untuk memproduksi kendaraan utilitas sport Palisade dipabriknya, di Ulsan yang berlokasi 410 kilometer dari tenggara Seoul.

Virus ini dapat memberikan dampak lebih lanjut ke Hyundai dan Kia, yang telah berjuang dengan penurunan penjualan di pasar mobil terbesar dunia dalam tiga tahun terakhir.

Eskalasi virus Korona ternyata bisa menimbulkan dampak ke berbagai hal, terutama dari segi ekonomi. Tentunya kita berharap virus ini tidak akan menyebar lebih luas lagi dan menyebabkan kerugian dan dampak buruk lebih lanjut.

Karena itu, mari kita #SahabatRotary pelanggan Cooling Machine Depok lakukan langkah-langkah pencegahan yang telah disosialisasikan diberbagai media. Sekecil apapun usaha kita akan membantu. Jagalah kesehatan.

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

logo Rotary Bintaro VECTORE 2
Perbaikan & Perawatan Mobil

Reservasikan mobil Anda sekarang juga,

Dengan isi form dibawah ini!

Loading...