Rotary Bintaro

Rotary Bintaro

Apakah Itu Kompresor AC Mobil, Bagaimana Cara Kerja Serta Apa Manfaatnya?

Sebagai sebuah sistem pendingin, AC mobil terdiri dari sejumlah komponen yang saling mendukung. Mulai dari Kompresor, kondensor, Receiver Dyer, Expansion Valve, Blower, hingga Evaporator. Namun demikian, dari semua komponen yang ada tersebut, Kompresorlah yang bisa dibilang menjadi jantung dari sistem AC mobil. Kemudian Apakah Itu Kompresor AC Mobil, Bagaimana Cara Kerjanya Serta Apa Manfaatnya?

Pertanyaan Seputar Bengkel AC Mobil

Biaya servis AC mobil bervariasi tergantung pada kondisi dan tingkat kerusakan yang terjadi. Namun, rata-rata biaya servis AC mobil berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000, tergantung pada jenis dan merk mobil serta tipe AC yang digunakan.
AC mobil harus diservis agar terjaga kondisinya dan dapat bekerja dengan optimal. Penyervisan secara berkala juga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah pada AC mobil. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan tanda-tanda yang menandakan bahwa AC mobil Anda perlu diservis.
AC mobil dapat rusak karena beberapa faktor, seperti kompresor yang tidak berfungsi dengan baik, bocornya pipa freon, atau sistem elektronik yang rusak. Perawatan rutin dan pemakaian yang tepat dapat membantu mengurangi kemungkinan kerusakan pada AC mobil
Penyebab AC mobil mati total dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kegagalan kompresor, kerusakan pada sistem pendingin, kebocoran pada sistem refrigerant, dan kegagalan pada sistem elektronik. Perbaikan yang tepat harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi AC mobil.

Cara Kerja Kompresor AC Mobil

Kompresor AC Mobil

Sistem AC mobil terdiri dari sistem sirkulasi udara dan sistem sirkulasi freon. Sistem sirkulasi freon memiliki Kompresor sebagai komponennya yang paling vital. Kompresor AC Mobil bekerja dengan mengubah gas bertekanan rendah atau dingin menjadi gas bertekanan tinggi atau panas, yang kemudian masuk ke Kondensor. Di Kondensor, gas tersebut diubah menjadi cairan yang kemudian dialirkan ke Receiver Dryer, di mana kotoran disaring sebelum masuk ke Expansion Valve. Di Expansion Valve, cairan bertekanan tinggi diubah menjadi gas dan diturunkan suhunya, sehingga membuat evaporator menjadi dingin.

Udara dingin dari Evaporator kemudian dihembuskan ke dalam kabin mobil dengan bantuan blower. Gas dingin dari Evaporator kemudian dihisap kembali oleh Kompresor, menciptakan siklus yang terus menerus. Thermo switch juga bertugas mengatur jalannya Kompresor secara otomatis agar tidak membebani mesin mobil. Bila Kompresor AC Mobil tidak bekerja dengan baik, sistem pendingin mobil tidak akan bekerja dengan optimal dan tidak akan ada udara sejuk yang bisa dirasakan di dalam kabin.

Jenis-jenis Kompresor AC Mobil

Kompresor AC Mobil

Berdasarkan sistem kerjanya, Kompresor AC Mobil terbagi dalam dua jenis yaitu rotary dan piston. Jenis rotary merupakan Kompresor yang bekerja dengan menggerakan putaran yang akan menghisap dan menekan freon. Sementara jenis piston menggunakan gerakan bolak-balik di dalam silinder Kompresor untuk menghisap dan menekan freon. Kompresor jenis rotary punya dua keunggulan dibanding jenis torak, yaitu:

  1. Setiap putaran akan menghasilkan langkah hisap dan tekan secara bersamaan. Akibatnya momen putaran lebih merata dan meminimalkan kejutan.
  2. Dimensi Kompresor jenis rotary bisa dibikin lebih kecil sehingga menghemat tempat ketika dipasang di dekat mesin.

Namun demikian, sistem rotary juga punya kekurangan. Sistem ini tidak cocok dibikin untuk AC bervolume besar. Kipas dan rotor lebih rentan rusak ketika dibuat dalam ukuran yang besar.

Dibaca Juga : Kompresor AC Sering Bermasalah? Perbaiki di Bengkel yang Tepat

Jenis Kompresor Tipe Rotary

Kompresor AC Mobil

Untuk Kompresor jenis Rotary juga terbagi dalam dua kategori lagi, antara lain:

1.Through vane

Tipe Kompresor AC Mobil yang ini punya dua buah bilah (vane). Kedua bilah ini terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Ketika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial untuk kemudian menyentuh sisi dalam silinder atau stator.

Hasilnya akan muncul ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder, dan rotor. Ruang inilah yang menjadi area masuk dan keluarnya freon. Gaya sentrifugal akan bekerja pada bilah saat berputar bersama rotor. Bilah pun bergerak menyentuh dinding silinder. Ketika saluran masuk terbuka maka freon akan terhisap masuk.

Masih dalam kondisi bilah yang berputar. fFeon yang sudah masuk selanjutnya dikompresi dengan cara mempersempit ruang ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder, dan rotor tadi. Selanjutnya freon akan ditekan pada saluran pengeluaran. Saat terjadi pengeluaran freon, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan freon.

2.Scroll

Tipe Kompresor AC Mobil ini punya dua jenis scroll, yaitu scroll tetap dan scroll putar. Saat scroll putar bekerja melalui poros Kompresor maka akan terbentuk ruang pemasukan dan pengeluaran di antara scroll putar dan scroll tetap. Ketika lubang masuk sudah terbuka, refrigrant akan terhisap ke dalam.

Selanjutnya akan dibawa berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran. Freon yang  sudah dimampatkan ini kemudian disalurkan ke kondensor ac mobil pada kondisi bertekanan tinggi.

Promo Service AC 1

Jenis Kompresor Tipe Piston

Kompresor AC Mobil

Sementara Kompresor tipe piston sendiri terbagi lagi dalam tiga kategori berbeda, antara lain:

1.Crank

Kompresor AC Mobil tipe torak yang ini punya dua katup pada kepala silinder. Katup hisap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Sedikit berbeda, Kompresor tipe Crank hanya sisi piston bagian atas saja yang berfungsi. Ketika piston bergerak ke bawah, volume ruangan di atas piston akan membesar. Akibatnya tekanan pun menjadi turun.

Kemudian katup pemasukan akan membuka dan refrigrant pun terhisap masuk. Piston yang ada di dalam Kompresor ini digerakkan oleh poros engkol yang berputar. Ketika piston terdorong ke atas maka tekanan di atas piston akan naik dan menyebabkan katup pengeluaran terbuka. Sehingga refrigrant bisa terdorong keluar untuk disalurkan ke Kondensor.

2.Swash Plate

Kompresor AC Mobil tipe ini punya dua tipe yang dibedakan dari jumlah piston di dalamnya. Kompresor dengan 10 silinder dengan interval di antara piston 72° dan Kompresor 6 silinder dengan interval 120°. Cara kerjanya, apabila salah satu sisi piston melakukan langkah kompresi/menekan maka sisi lainnya akan melakukan langkah hisap. Seperti namanya, Swash Plate, piston pada Kompresor jenis ini akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur untuk menghisap dan menekan refrigrant.

Saat piston bergerak ke dalam, katup masuk akan terbuka dan menghisap refrigrant ke dalam silinder. Sebaliknya, ketika piston bergerak keluar. Katup pemasukan akan menutup dan katup pengeluaran terbuka untuk menekan refrigrant keluar. Katup masuk dan keluar bekerja hanya satu arah untuk mencegah terjadinya pemasukan balik.

3.Wobble Plate

Sistem kerja Kompresor Wobble Plate hampir sama dengan Kompresor Swash Plate. Sama-sama menggunakan piringan dalam sistem kerjanya. Cara kerjanya,  gerakan putar dari poros Kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh piringan penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakkan ini lalu diteruskan ke piston melalui batang penghubung.

Dibandingkan dengan Kompresor tipe Swash Plate, penggunaan kompresor Wobble Plate lebih menguntungkan. Di antaranya adalah karena kapasitas Kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan kapasitas yang berbeda akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi magnetic clutch.

Dibaca Juga :  Bengkel AC Mobil Rekomendasi Kompas TV Otodrive

Magnetic Clucth pada Kompresor

kompresor ac mobil

Merupakan komponen penting dalam sebuah kompresor AC mobil yang bertugas untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara motor penggerak dengan kompresor. Magnetic Clutch terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang berputar dan terhubung dengan motor penggerak, sedangkan stator merupakan bagian yang diam dan terhubung dengan kompresor.

Kedua bagian ini dipisahkan oleh cincin magnet yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika arus listrik dialirkan ke stator, cincin magnet akan menarik rotor dan menghubungkannya dengan kompresor, sehingga kompresor akan berputar bersama dengan motor penggerak. Sebaliknya, ketika arus listrik tidak dialirkan ke stator, cincin magnet akan melepaskan rotor dan memutuskan hubungan antara motor penggerak dengan kompresor.

Peran Magnetic Clutch

Kompresor merupakan komponen AC mobil yang sangat terkait dengan mesin mobil. Ketika mesin mobil tidak dinyalakan, maka Kompresor AC Mobil pun tidak bisa bekerja karena sangat bergantung kepada putaran mesin. Untuk menyambungkan putaran mesin dengan Kompresor dibutuhkan satu alat lagi yang bernama Magnetic Clutch.

Peran Magnetic Clutch sangat penting dalam kerja sebuah kompresor AC mobil, karena Magnetic Clutch yang berfungsi dengan baik akan memastikan bahwa kompresor hanya akan bekerja ketika diperlukan, sehingga dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi beban pada motor penggerak. Selain itu, Magnetic Clutch juga bertanggung jawab dalam mengatur tekanan angin yang dihasilkan oleh kompresor, sehingga sistem AC mobil dapat bekerja dengan efisien.

Namun, Magnetic Clutch juga rentan terhadap kerusakan, terutama akibat dari usia yang sudah tua atau terlalu sering mengalami beban berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi Magnetic Clutch secara berkala dan menggantinya jika diperlukan agar sistem AC mobil dapat bekerja dengan optimal.

Cara Mengetahui Kondisi Magnetic Clutch

Ciri-ciri lain dari Magnetic Clutch yang sudah rusak adalah terlihat warna merah gosong pada bagian puli. Hal ini terjadi karna bagian clutch sering slip. Lama-lama bagian ini akan memerah karna panas akibat terjadinya gesekan. Bisa jadi rusaknya Magnetic Clutch karena sudah dimakan usia atau bisa juga diakibatkan kesalahan cara pengoperasian AC mobil ketika berkendara dengan kecepatan tinggi. Menyetel AC mobil pada level rendah saat berkendara dengan kecepatan tinggi adalah sebuah cara yang keliru.

Karena sebagai komponen yang harus ikuti putaran mesin. Putaran Magnetic Clutch seharusnya seiring sejalan dengan mesin. Namun saat mesin berputar kencang sementara Magnetic Clutch diset untuk berputar rendah akan membuat puli dan rotor kerap tidak sinkron. Akibat ketidakstabilan Magnetic Clutch ini maka umurnya akan lebih singkat alias cepat rusak.

Estimasi Harga Magnetic Clutch

Sebagai gambaran, untuk harga Magnetic Clutch baru Daihatsu Xenia saja berkisar di harga 750 ribu rupiah. Itu belum termasuk ongkos pasang yang berkisar 100-150 ribu rupiah. Belum termasuk juga dampak yang akan dirasakan bagian dalam Kompresor akibat perputaran Magnetic Clutch yang tidak stabil.

Ingat, di bagian dalam Kompresor ada komponen lain yang juga tak kalah penting. Seperti as, piston, atau rotor. Putaran rotor atau piston bekerja dengan bantuan putaran dari mesin melalui perantara Magnetic Clutch. Ketika Magnetic Clutch berputar tidak stabil, maka kerja piston atau rotor pun akan tidak maksimal. Untuk membuat kerja piston  lebih lancar, maka Kompresor AC mobil juga membutuhkan oli. Jangan gunakan sembarang oli, karena kadar kekentalan oli untuk Kompresor tidak sama dengan yang dipakai untuk mesin atau transmisi.

Oli inilah yang harus selalu menjalani pergantian saat dilakukan service ac mobil rutin. Masih banyak pemilik mobil yang belum paham bahwa oli Kompresor juga harus dirawat dengan telaten laiknya oli mesin mobil. Pergantian oli Kompresor dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Pergantian oli ini bertujuan tidak lain untuk membuat Kompresor lebih tahan lama.

Pilih Kompresor Original atau Aftermarket?

Kompresor AC Mobil

Melihat manfaat Kompresor AC mobil yang begitu besar, sepantasnya komponen ini harus selalu diutamakan. Termasuk ketika mengalami kerusakan dan tidak bisa diperbaiki lagi. Ketika harus mengganti Kompresor dengan yang orisinal bawaan pabrik, masalah yang sering dihadapi adalah harganya yang  terbilang mahal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, memang sebaiknya ketika Kompresor mengalami malfungsi diganti dengan yang sesuai dengan merek dan bawaan pabrik. Nah, ketika Anda kagetmelihat harga Kompresor orisinal yang memberatkan kantong. Kompresor aftermarket bisa menjadi pilihan.

Sebagai contoh, mobil-mobil keluaran Suzuki seperti Baleno, SX 4, dan Swift menggunakan Kompresor bermerek Calsonic. Merek yang sama juga digunakan Mitsubishi untuk seri Outlander Sport. Tapi sejumlah mekanik AC di Jakarta menyebut bahwa merek tersebut kurang cocok dengan kondisi iklim Indonesia yang panas dan kelembapan yang tinggi. Sebagai subtitusi dari komponen orisinal, bisa menggunakan Kompresor dengan merek Denso.

Merek ini sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia dan teruji di berbagai merek dan tipe mobil. Terlebih harga yang ditawarkan pun cukup menarik. Bayangkan saja, harga Kompresor orisinal Mitsubishi Outlander Sport berkisar di angka 11 juta rupiah. Sementara ketika Anda ingin menggantinya dengan merek Denso cukup merogoh 4 juta rupiah saja.

Rekomendasi Penggantian Kompresor

Bagi Anda yang berkantong kurang tebal, ada opsi lain ketika harus melakukan penggantian Kompresor AC mobil Anda. Opsi ini memang bukan yang terbaik, tapi setidaknya bisa menolong Anda tetap berkendara dengan mobil ber-AC tanpa mengeluarkan uang banyak saat mengganti Kompresor.

Opsi ini adalah mengganti dengan Kompresor second hand atau rekondisi yang berasal dari mobil-mobil bekas. Kompresor AC Mobil bekas ini yang dijual dalam kondisi masih layak pakai. Mayoritas merek Kompresor bekas yang dijual adalah Denso dan Sanden. Untuk urusan harga, Kompresor bekas ini sangat bergantung dengan tipe dan merek mobil. Berkisar antara 1 juta sampe 1,2 juta rupiah per buah.

Untuk mobil Eropa sedikit lebih mahal yaitu bisa mencapai harga 2 juta rupiah. Itu belum termasuk ongkos pasang yang harganya sangat relatif, tergantung bengkel AC mobil yang Anda datangi. Sedangkan untuk daya tahan tentu tidak akan sekuat Kompresor baru. Maklum, harganya pun memang lebih murah dari Kompresor AC Mobil baru dengan merek yang sama.

Setidaknya, bengkel AC yang menjual Kompresor AC Mobil bekas ini umumnya memberikan garansi hingga 6 bulan. Karena bukan barang baru, maka Anda harus lebih teliti saat memilih Kompresor bekas yang akan dibeli. Ada satu tip saat Anda akan membeli Kompresor bekas yang bisa Anda praktikkan.

Cara Mengetahui Kondisi Kompresor 

Kompresor AC Mobil

  1. Pegang Kompresor AC Mobil dengan kedua tangan dengan ibu jari berada di bagian atas. Ibu jari tangan kiri menekan katup hisap Kompresor sementara tangan kanan memutar Magnetic Clutch. Lakukan putaran pada Magnetic Clutch antara 3 sampe 5 kali. Rasakan apakah ada hisapan pada ibu jari Anda.
  2. Jika ada tekanan dapat dipastikan Kompresor itu dalam kondisi masih bagus. Lakukan hal yang sama untuk katup buang agar lebih memastikan kondisi Kompresor yang akan Anda beli.

Memakai Kompresor Orisinal atau aftermarket pada intinya akan berakhir pada cara Anda memperlakukan komponen tersebut. Jika sering dirawat dan segera diperbaiki ketika muncul masalah. Kompresor AC Mobil bekas pun rasanya bisa awet. Sebaliknya, ketika cara Anda menjalankan AC mobil kurang tepat maka Kompresor orisinal yang berharga mahal itu tidak akan berumur panjang.

Apabila berminat untuk melakukan konsultasi tentang masalah seputar AC mobil dan mesin mobil, Anda bisa mengunjungi blog Rotary Bintaro jika anda ingin mendapatkan informasi tambahan mengenai bengkel spesialis AC & Tune Up mobil terbaik yaitu Rotary Bintaro. Jangan lupa untuk melakukan reservasi sebelum datang agar menghindari antrian yang terlalu banyak. Anda juga bisa menghubungi admin bengkel mobil terdekat rotary untuk info lebih lanjut dengan cara klik disini.

logo Rotary Bintaro VECTORE 2
Perbaikan & Perawatan Mobil

Reservasikan mobil Anda sekarang juga,

Dengan isi form dibawah ini!

Loading...