rotarybintaro.co.id

rotarybintaro.co.id

Mobil Mogok Saat Banjir, Kok Bisa Yah?

Hai #SahabatRotary

Huh, mobil mogok. Jangan sampai ini terjadi sama siapapun. Aku, temenku, keluargaku, dan orang-orang lain yang aku sayang. Itu pasti doa semua orang. Tetapi apa daya …

Musim hujan telah tiba!

Ingat sedia payung sebelum hujan, ya! Palingan kalo gak sediain, ya mandi hujan hahaha… Kadang si mujan (musim hujan) ini datangnya memang on-time banget, jadi persiapan kita kudu ready and steady. Tapi kalo turunnya tiba-tiba gimana? Deras pulak itu, waah! Bisa-bisa rencana kita tertunda, atau dibatalkan nih. Nah, itu makanya kita harus siap sedia kapanpun dan di manapun jika turun hujan.

Tapi gak papa Anda, deras atau tidaknya hujan, tetap harus kita syukuri. Karena hujan merupakan kasih dan anugerah dari Tuhan kan?

Derasnya hujan yang setiap hari turun dari langit juga memberikan sejuta manfaat bagi umat manusia. Namun bersama derasnya hujan, sama halnya dengan cintamu kepada si doi yang selalu memberikan berbagai macam cerita dalam hidup kita, jadi patut kita syukuri (eaaakkk!!).

Ngomong-ngomong soal hujan deras nih Anda, pernah gak saat kalian sedang asik berkendara di dalam mobil, tiba-tiba turun hujan deras. Lalu kalian pengen cepat-cepat sampai ke tujuan? Bukan karena takut mandi hujan, tapi karna kalian sadar kalo semakin deras hujannya, lama-lama bakal banjir nih jalanan. Apalagi kalo jalan yang kalian lewati itu biasanya rawan banjir.

Gimanapun, berkendara saat banjir merupakan tantangan dan cobaan terbesar bagi kita sebagai pengendara. Motor sih bisa nyelip-nyelip, tapi kalo mobil gimana? Mau nyelip dimana coba? Kita perlu senter pengecil si Doraemon untuk ngecilin mobil, trus kita jalan lewati si banjir. Sampai tempat aman, baru deh kita besarin lagi pake si senter…

Mana mungkin, kan?

Wkwkwk! Kalo aja bisa begitu, mungkin perusahaan bengkel bakal bangkrut donk, hahaha. Dan gimana kalo misalnya kejadian di atas menimpa kita? Atau jangan-jangan Anda sudah pernah mengalaminya sendiri?

So, kali ini kita akan membahas kenapa mobil mogok saat banjir. Apa sih yang salah?

Apa karena mobil kita terlalu rendah?

Atau mungkin saja ada bagian dari mesin mobil kalian yang bermasalah? Mari kita kupas 1 per 1.

Seperti yang telah kita ketahui, berkendara saat hujan deras terlebih saat banjir bisa sangat berbahaya. Karena saat kita ingin menerobos banjir, sebenarnya pada saat momen tersebut, kita sedang bertaruh dengan diri sendiri. Apalagi kalo kita lihat ada pengendara lain yang berhasil melewati banjir, alam bawah sadar kita berasumsi ‘kalo mobil orang lain bisa, sama halnya juga dengan mobil kita. Pasti mobil kita kuat untuk terobos tuh banjir’. Bukankah begitu?

Tapi pernah gak terpikirkan oleh kita sebelum melakukan aksi fenomenal tersebut (cie elah hahaha), terpikirkan oleh kita kalo tipe dan desain setiap mobil itu sebenarnya berbeda-beda?

Contohnya nih ya, kalo orang yang model mobilnya SUV (Sport Utility Vehicle), tau mobil tipe SUV kan? Itu loh mobil yg bentuk nya lumayan macem tronton itu, contohnya macem mobil Toyota Fortuner, Honda CR-V, Chevrolet Captiva, Ford Escape, Jeep, dan lain-lain deh.

Mungkin bagi sebagian besar orang yang memiliki mobil itu pasti keyakinannya lebih besar, tapi harus disadari juga, kan setiap mobil SUV berasal dari brand-brand yang berbeda. Jadi tentu aja kualitas nya juga berbeda. Ada yang mampu menerjang jalanan banjir tinggi sekalipun, ada juga yang gak mampu. Jadi tergantung dari tipe mobilnya juga. Mobil mogok bisa terjadi sama mobil yang mana saja.

Mobil Mogok saat Banjir, Kok Bisa yah

Penyebab-penyebab yang mungkin mengakibatkan mobil mogok saat banjir:

1. Air Intake kemasukan air
Apa sih Air Intake itu sebenarnya?

Kalo diterjemahin secara mentah sih artinya asupan udara. Air Intake ini sebenarnya adalah tempat untuk menampung udara, biar kalo udaranya masuk ke dalam ruang bakar, udara pun ngalirnya lancar, gak terputus-putus, atau bahasa kerennya, agar tidak terjadi ‘fluktuasi’. Jadi Air Intake ini wajib punya kapasitas penampungan udara yang besar, biar bisa meredam terjadinya udara.
Perlu juga kita tau kalo tenaga dari mesin itu berasal dari campuran hasil pembakaran bahan bakar dan udara. Jadi kalo campuran bahan bakar dan udara tidak mantap, bisa jadi hasil pembakarannya juga gak maksimal. Campuran dari bahan bakar dan udara harus tepat sesuai dengan kondisi si mesin.

Lalu perlu kita ketahui juga, bahwa udara itu selalu bervariasi sesuai dengan kecepatan aliran atau hembusannya. Sehingga kalo ini terjadi maka akan ada variasi campuran bahan bakar dan udara juga. Jika hembusan udara cepat maka campuran dapat terkuras habis dengan cepat. Dan bila hembusan udara lambat maka campuran bisa menjadi berlebihan. Kalo hal tersebut terjadi, maka akan menimbulkan getaran pada si mesin dan juga dapat menimbulkan emisi gas buang yang lebih banyak, karena pembakaran yang kurang baik. Kesimpulannya, Air Intake ini merupakan komponen penting bagi mobil, Anda. Karena melalui saluran inilah mesin dapat pasokan udara segar untuk melakukan pembakaran di dalam ruang mesin.

Terus gimana kalo bagian ini kemasukan air?

Anda masih dikategorikan beruntung jika mesin hanya mati. Jangan pernah sekali-kali Anda coba-coba untuk hidupin mesin sebelum mengeluarkan air di dalamnya. Berita buruknya adalah kalo anda memaksa melakukannya, maka bisa terjadi water hammer. Water hammer ini berpotensi merusak isi jantung pacu. Kalo itu sempat terjadi? Kelar deh.

Anda harus mengenali ketinggian air intake mobilnya masing-masing. Karena ini merupakan langkah awal yang penting banget. Kebanyakan mobil masih dapat menerjang banjir setinggi 25cm (atau ketinggiannya setara setengah roda).

Setelah baca ini jangan sampai masih menjadi korban mobil mogok ya.

2. Saluran Knalpot kemasukan air
Nah, kalo knalpot mobil kemasukan air sebenarnya bukan problem yang besar-besar amat. Karena airnya kan gak bisa masuk ke dalam mesin. Eksistensi air (pake kata eksistensi biar terdengar ‘Jelek’; Jelas Lebih Keren) dalam knalpot sebenarnya memang bisa menganggu kinerja si mesin. Tapi kek mana pun itu, gak bisa merusak mesin mobil secara langsung. Boro-boro masuk ke dalam mesin, air banjir bakal langsung tertampung pada bagian yang disebut catalytic converter, yang fungsinya untuk menyaring gas buang. Air yang numpuk di catalytic converter itu terus terang memang bakal jadi problem buat Anda untuk nyalain si mesin.

Tapi jangan khawatir, seiring dengan pemakaian yang sering, genangan air pada bagian tersebut pelan-pelan bakal berubah menjadi power ranger (ha? Power ranger, mana mungkin? Wkwkwk) Maksud kita, pelan-pelan bakal berubah jadi uap. Nah, problem yang lebih besar dan perlu menjadi perhatian Anda bukan pada bagian knalpot, melainkan sistem kelistrikan mobil dan mesin.

Sistem kelistrikan mobil, apa sih itu? System ini sih biasa disebut pake nama electronic control unit (ECU), dan ada di 2 lokasi yg berbeda yaitu kabin pada mesin atau ruang yang ada pada mesin. Ketika Anda sudah memutuskan dengan segenap jiwa raga penuh keyakinan buat terjang tuh banjir, Anda harus pastikan terlebih dulu bahwa posisi ECU lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan air. Dengan begitu, risiko terjadinya korslet akibat komponen listrik yang terkena air bisa dikurangi.

Tidak itu saja loh, Anda #SahabatRotary juga perlu perhatiin beberapa komponen listrik lainnya; kayak alternator, soket, sekring, injektor, kabel, serta relay. Nah, biasanya komponen-komponen itu memang telah dilengkapi pelindungan biar bisa terhindar dari air. Tapi walaupun seperti itu, Anda harus memastiin sendiri secara langsung bahwa kondisi komponen listrik tersebut baik-baik aja setelah banjir.

Kalo bagian mesin, Anda perlu melakukan pengecekkan pada beberapa komponen juga. Misalnya radiator, pastikan gak ada kotoran yang menempel. Jadi gak hanya komedo yang dihilangin, kotoran si radiator juga, hehehe. Terus kompresor AC juga kudu diperiksa, dicek baik-baik. Apalagi biasanya penempatannya komponen itu ada di area yang agak rendah. Biasanya untuk langkah antisipasinya itu, bagusnya Anda tidak menyalakan AC mobil dulu kalo memang sebelumnya punya masalah knalpot mobil kemasukan air.

Selanjutnya, kalo mobil udah terendam banjir, sebaiknya sih Anda cus langsung coba ganti si saringan udara. Karena kalo bagian ini gak berjalan dengan lancar, dampaknya itu bisa secara langsung ke mesin. Terus kopling juga, gak boleh dikasih kendor perhatiannya. Biasanya kalo lagi kondisi banjir, itu kopling terasa kali beratnya pas mau digerakin. Itu karna ada karat-karat yang tertumpuk jadi terhambat pergerakannya

Sebagai langkah buat antisipasi menghadapi banjir yang kerap muncul ketika musim hujan, Anda sebenarnya perlu menggunakan layanan Asuransi Kendaraan Bermotor. Yah sekarang ini kan banyak asuransi-asuransi yang nawarin jasanya. Lagian asuransi kan ngasi kita proteksi terhadap kemungkinan kerusakan yang muncul ketika terjadi banjir. Yang lainnya yaa, asuransi juga kasih proteksi kalo terjadi kerusakan akibat hal-hal lain. Kayak bencana alam, kerusuhan, kecelakaan, dan bahan terorisme. Dor-dor-dor hehehe
Gak pengen mobil kesayangan rusak hanya gara-gara banjir yang terjadi secara berkala, kan?

Kesimpulannya: walaupun knalpot itu tempat saluran buang dari ruang mesin, tetap aja ada potensi air masuk melalui saluran ini. Yah meskipun memang jarang sih terjadi, memindahkan gear ke posisi yang lebih tinggi juga bisa turunkan putaran si mesin. Jadi pas gas nya mau dibuang, gak sebesar sama yang sebelumnya. Trus kalo mau menerobos banjir pada mobil gear manual misalnya, kalo di gigi manual bisa memainkan putaran mesin, caranya ya main-main sama si kopling. Sedangkan kalo di gigi otomatis, Anda bisa gunakan gear paling rendah, tahan pedal gas dan gunakan kaki kiri pada pedal rem untuk mengatur kecepatan. Anda bisa melatih teknik ini di jalanan kosong sebelum menghadapi banjir.

Kemungkinan mobil mogok bisa kita hindari dengan mencegah jangan sampai knalpot masuk air. Jangan sia-sia udah baca ini ya.

3. Si catalytic converter ngamuk dan merajuk
Si konverter katalisis atau catalytic converter (CC) ini punya penyakit loh. Penyakit utama si catalytic converter yang paling terasa terhadap kekuatan si mesin adalah ketika katalisator yang fungsinya sebagai saringan itu meleleh, dan mengakibatkan mampet. Kalo udah mampet, udahlah, gas buang jadi gak bisa ngalir dengan lancar. Akibatnya nanti ada tekanan balik. Terus akibat selanjutnya, tenaga yang dihasilkan sama si mesin jadi payah alias loyo. Kondisi seperti ini menyebabkan si pengemudi makin sering menekan pedal gas lebih dalam. Dan apa akibatnya? Akibatnya yah makan minyak, alias boros bahan bakar minyak (BBM).

Catalytic converter (CC) itu biasanya digunakan sama mesin diesel di Indonesia (2007-2008) . Pengemudi sih sering ngeluh karena pada jarak tertentu, tenaga yang dihasilkan sama mesin payah/ loyo. Para teknisi biasanya ngusulin buat mengatasinya, kendaraan itu harus dikebut sampai putaran maksimal sejauh 1 km untuk mendorong kotoran di CC keluar. Tapi sayangnya, mereka gak benar-benar ngecek apa sih faktor penyebab sesungguhnya. Misalnya, kualitas bahan bakar, setelan, dan kondisi komponen mesin.

Berbagai kasus di dunia, termasuk analisis perusahaan produsennya, menunjukkan bahwa CC mampet karena mesin bekerja dengan campuran bahan bakar terlalu kaya. Akibatnya, banyak hidrokarbon (HC) atau bahan bakar yang belum terbakar berada di katalisator. Pada kondisi seperti ini, suhu katalisator semakin tinggi. Bila terus berlanjut, maka katalisator terbakar dan meleleh. Lelehan itu bakal nyumbat lubang-lubang kecil katalisator yang fungsinya jadi saringan. Campuran bahan bakar terlalu kaya bisa pula terjadi karena persoalan pada injektor, atau pada sensor oksigen. Bisa juga karena salah pengapian (khusus mesin bensin).

Sensor oksigen sangat berperan dalam hal ini. Pasalnya, sensor ini selalu memantau komposisi oksigen yang dihasilkan gas buang (untuk menentukan komposisi campuran), kemudian dikirim ke komputer mesin. Selanjutnya, komputer mesin mengatur, apakah harus mengurangi takaran jumlah bahan bakar yang disemprotkan atau menambahnya (didasarkan pada lama injektor membuka). Karena itulah, penting untuk menjaga dan memeriksa kondisi sensor ini. Sebenarnya, persoalan CC tersumbat agak jarang saat ini karena bensin yang digunakan tidak lagi mengandung timah hitam atau timbal (Pb). Kalaupun ada, jumlahnya sudah sangat sedikit. Kemungkinan lain, zat itu masuk karena bahan lain, misalnya aditif bahan bakar. Karena itulah, jangan menggunakan sembarang aditif.

Kesimpulannya; Catalytic converter merupakan salah satu bagian dari sistem gas buang atau gas yang gak dipakai lagi. Saat bekerja, catalytic converter bekerja di suhu yang sangat tinggi.

Jika terkena air dingin, akan terjadi perubahan suhu yang drastis. Meskipun tidak akan langsung rusak, salah satu potensi yang terjadi adalah retaknya bagian ini.

Nah itu lah alasan alasan kenapa mobil mogok kalo lagi banjir, semoga penjelasan ini dapat memuaskan dahaga pengetahuan dari Anda.

Selamat tinggal mobil mogok.

Sekian dan terima kasih.

Senang bisa berbagi.

Pasti bermanfaat.

logo Rotary Bintaro VECTORE 2
Perbaikan & Perawatan Mobil

Reservasikan mobil Anda sekarang juga,

Dengan isi form dibawah ini!

Loading...