rotarybintaro.co.id

rotarybintaro.co.id

Mobil : Lumpuhnya Industri Otomotif di Wuhan Karena Virus Corona

Hai #SahabatRotary

Awal tahun ini kita sudah dikejutkan dengan berbagai macam kejadian, dan salah satunya yang bahkan menggemparkan seluruh dunia adalah Virus Corona yang terjadi di salah satu pusat industri otomotif Tiongkok, Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Kota dengan jumlah penduduk yang mencapai 11 juta orang ini terjangkit Virus Corona yang penyebarannya sangat cepat. Bahkan, virus tersebut sudah menyebar hingga ke negara lainnya.

Kota Wuhan sendiri merupakan salah satu dari pusat industri di Tiongkok, dan merupakan bagian dari industri otomotif Tiongkok. Bahkan, lebih dari 80 perusahaan, baik luar negeri maupun dalam negeri, mendirikan pabriknya di kota ini.

Sekilas Tentang Kota Wuhan

Wuhan adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Wuhan adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Kota Wuhan sudah punya jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou.

Wuhan masa kini adalah gabungan dari 3 kota yang letaknya berdekatan dan terletak di lembah Sungai Yangtze. Wilayah kota Wuchang dan Hanyang adalah 2 kota yang pertama bergabung dan memiliki benteng pertahanan bersama. Kota lain yang kemudian bergabung adalah Hankou.

Pada tahun 1920-an, Wuhan pernah jadi ibu kota pemerintahan Kuomintang yang dipimpin oleh Wang Jingwei sebagai lawan dari Chiang Kai-shek. Wuhan itu punya 2 lembaga pertanian terkemuka di Tiongkok: Universitas Pertanian Huazhong dan juga Lembaga Penelitian Tanaman Minyak dari Akademi Ilmu-ilmu Pertanian Tiongkok.

Nah, Pada Desember 2019 kemarin, Wuhan terkenal karena wabah nCov (Novel CoronaVirus), yang memiliki gejala seperti SARS. Virus ini lalu dijuluki Virus Wuhan karena awal infeksi virus tersebut berasal dari kota ini. Pada Januari 2020, dilaporkan bahwa otoritas Tiongkok telah mengisolasi kota dengan tujuan “memperlambat wabah” koronavirus. Usaha mengarantina kota ini berpengaruh pada aktivitas transportasi darat maupun udara.

Namun, merebaknya Virus Corona di Kota Wuhan membuat kota ini diisolasi. Isolasi akibat Virus Corona ini menyebabkan banyak perusahaan, termasuk perusahaan otomotif, meliburkan karyawannya. Tak sedikit juga perusahaan otomotif yang menarik karyawannya yang bukan warna negara Tiongkok untuk segera kembali ke negara asalnya.

Mari Kita Bahas Mengenai Virus Corona Ini Terlebih Dahulu

Virus Corona atau NOVEL CoronaVIRUS adalah virus gangguan sistem pernapasan, yang bahkan bisa menyebabkan juga pneumonia dan di tahap terparahnya menyebabkan kematian. 

Sebenarnya, Virus Corona ini sendiri sudah ditemukan beberapa tahun sebelumnya. Namun, virus ini menjadi begitu terkenal semenjak kota Wuhan menjadi kota pertama yang terkena Virus Corona pada akhir 2019, dan Virus Corona menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan negara lainnya. 

Virus Corona membuat penderitanya mengalami gejala seperti terkena flu, mulai dari hidung berair, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan serta demam, bahkan memasuki tahap terparahnya adalah demam yang tinggi, batuk berdahak hingga mengeluarkan darah, sesak nafas dan merasakan rasa nyeri di bagian dada. Namun, gejala secara keseluruhan adalah demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi Virus Corona ini adalah 1-2 minggu setelah penderita penyakit ini terkena virus tersebut. 

Wuhan Coronavirus disebabkan oleh Virus Corona yang menyebabkan infeksi pernapasan ringan hingga berat. Virus Corona yang kini menyerang Wuhan  (Wabah Coronavirus) bisa dibilang “sepupu” dari virus yang menyebabkan penyakit pernapasan berat seperti MERS, SARS serta Pneumonia. 

Wabah Wuhan Coronavirus awalnya menyebar dari hewan ke manusia, kemudian dari manusia yang mengidap penyakit ini ke manusia lain. 

Lumpuhnya Industri Otomotif di Wuhan Karena Virus Corona

Coronavirus bisa menular dengan cara:

  • Tanpa disengaja menghirup bersin atau batuk dari penderita virus tersebut
  • Menyentuh benda yang sudah terkontaminasi penderita Coronavirus
  • Memiliki kedekatan kontak dengan penderita seperti bersentuhan

Virus ini bisa menyerang siapapun, dan dengan sangat cepat menyerang orang lanjut usia, orang yang sedang sakit ataupun memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Jika kita melihat dari gejalanya, gejala Wuhan Coronavirus hampir sama dengan gejala flu seperti biasanya, walau jika seseorang mencapai tahap terparah dari penyakit ini, ia bisa mengalami infeksi pada organ dan komplikasi seperti gagal ginjal, yang berakhir pada kematian.  

Untuk mengetahui apakah seseorang sudah terkena Virus Corona atau belum, ia harus melakukan pengecekan melalui uji sampel darah, pengecekan sampel dahak serta juga melakukan rontgen dada. 

Wabah virus yang mematikan inilah yang menyebabkan para penduduk Wuhan memilih untuk mengurung diri di dalam rumahnya dan memutuskan untuk tidak bekerja sementara. Begitupun dengan perusahaan yang memilih untuk meliburkan, bahkan mengembalikan para pekerjanya ke negara masing–masing. Apalagi, Kota Wuhan sendiri merupakan salah satu kota industri di negeri Tiongkok, dan ada banyak pabrik mobil besar yang berada di Wuhan, seperti Nissan, Honda, dan Peugeot. 

Virus Corona yang menyebar begitu cepat menyebabkan industri otomotif di Wuhan tidak berjalan seperti biasanya dan bahkan memilih untuk tutup. Padahal, sebagian besar pabrik otomotif melakukan produksinya di Tiongkok.

Satu pabrik otomotif di Wuhan saja sudah memiliki sekitar 2.000 karyawan dengan hasil produksi yang mencapai 300.000 ribu unit per tahunnya. 

Karena adanya wabah Wuhan Coronavirus, perusahaan-perusahaan menyarankan karyawannya yang merasa sedang sakit untuk tidak bekerja terlebih dahulu. Sebagian pabrik memang sudah meliburkan karyawannya sejak 27 Januari 2020 kemarin dan akan kembali berproduksi pada 2 Februari 2020. 

Perusahaan Peugeot sendiri sudah mengevakuasi karyawannya dari Wuhan, walau ada pula perusahaan yang tetap berjalan dengan normal seperti Volkswagen. Namun, perusahaan-perusahaan ini pun tetap meminta karyawannya untuk menjaga kesehatan dan mencegah kemungkinan semakin menyebarnya Wuhan Coronavirus. Sementara, sejumlah perusahaan lain memperpanjang masa libur karyawannya hingga 9 Februari. 

Tidak hanya perusahaan saja yang memilih untuk tutup, bandara dan stasiun kereta api pun ditutup untuk mencegah semakin menyebarnya Virus Corona, karena memang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan Wuhan Coronavirus.

Lumpuhnya Industri Otomotif di Wuhan Karena Virus Corona

Wuhan Coronavirus memberikan dampak kerugian yang cukup besar, yaitu mencapai 7 persen. Walaupun sebenarnya sebelum kejadian Virus Corona ini, penurunan industri otomotif sudah terjadi semenjak adanya kelambatan di pergerakan ekonomi, belum lagi perang dingin antara Amerika Serikat dengan China, serta munculnya peraturan baru mengenai emisi.

Bantuan datang dari berbagai pihak

Virus Corona sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan ataupun industri yang ada di wilayah Tiongkok, bahkan juga negara lainnya. Dari pemerintahnya sendiripun sudah mulai melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk mencegah virus ini menyebar serta menyebabkan kerugian semakin besar. 

Tidak hanya dalam negeri, bantuan dari luar negeri pun turut mencoba meringankan beban yang tengah dirasakan oleh masyarakat salah satu pusat industri otomotif Tiongkok, Wuhan, akibat Virus Corona, seperti bantuan yang didatangkan dari DFSK (Dongfeng Sokon Automobile Co., Ltd) dengan memberikan 2 unit mobil, tipe Glory 580 dan Glory ix5 yang harganya mencapai Rp. 1 Miliar – kepada Federasi Amal di Kota Shiyan, Tiongkok.

Lumpuhnya Industri Otomotif di Wuhan Karena Virus Corona
Lumpuhnya Industri Otomotif di Wuhan Karena Virus Corona

Atas – Glory 580
Bawah – Glory ix5

Hal ini bertujuan untuk membantu pengiriman bahan dan akomodasi bagi staf medis yang membantu menanggulangi Virus Corona yang sedang terjadi. Memang 2 tipe mobil di atas memiliki kemampuan dapat menampung jumlah penumpang serta bawaan yang cukup banyak.

Industri Otomotif Global Ikut Terdampak

Bagaimana virus corona bisa berdampak bagi industri otomotif global?

Bukan hanya produsen industri otomotif global yang tinggal di Wuhan yang diperkirakan akan terkena dampak. Beberapa produsen otomotif global punya pabrik di Cina. Bahkan Honda Motor, salah satu produsen otomotif global terbesar punya 3 pabrik di kota Wuhan. Sejumlah perusahaan otomotif lainnya yang beroperasi di Shanghai, diantaranya Tesla Inc., General Motors  dan Volkswagen juga termasuk di dalamnya.

Sampai sekarang kota Wuhan masih ditutup. Bukan cuma pihak Honda Motor, seperti halnya negara lain yang punya warga negara bertempat tinggal di Wuhan, evakuasi menjadi pilihan untuk merespon keadaan di kota tersebut.

Meski kota Wuhan yang terkena dampak terbesar dari sisi manapun. Ternyata kalau dilihat dari sisi industri otomotif. Jepang menjadi salah satu negara yang paling kena dampak buruknya. Yasutoshi Nishimura, Menteri Ekonomi Jepang, mengingatkan kalau kinerja perusahaan dan produksi pabrik akan terkena dampak akibat wabah virus corona tersebut. Karena faktanya, Cina adalah negara tujuan ekspor terbesar kedua Jepang.

“Kalau situasinya membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda, pihak Jepang khawatir hal itu dapat merusak ekspor, output, dan keuntungan perusahaan Jepang”, begitulah sekilas apa yang Menteri Ekonomi Jepang sampaikan pada konferensi pers setelah pertemuan kabinet.

Semoga semakin banyak bantuan yang dapat diterima, semakin cepat pula proses penyelesaian dari wabah Virus Corona dan mari bersama–sama kita pun saling membantu serta menjaga kesehatan setiap pribadi agar tetap selamat dari wabah yang sedang terjadi ini.

Akhir kata #STAYSAFE & #KEEPSTRONG WUHAN.

Baca Blog Rotary Bintaro Lainnya di sini

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

logo Rotary Bintaro VECTORE 2
Perbaikan & Perawatan Mobil

Reservasikan mobil Anda sekarang juga,

Dengan isi form dibawah ini!

Loading...